Rabiah al-Adawiyah: Perempuan Sufi yang Menyulut Api Cinta Ilahi
"Aku mencintai-Mu dengan dua cinta: cinta karena diriku, dan cinta karena diri-Mu. Cinta karena diriku membuatku selalu mengingat-Mu, sedang cinta karena diri-Mu, membuatku melihat-Mu apa pun adanya. Tiada pujian bagiku dalam cinta yang pertama, namun bagi-Mu segala pujian dalam cinta yang kedua.” - Rabiah al-Adawiyah (diriwayatkan dalam Abu Thalib al-Makki, Qut al-Qulub) Puisi ini bukan sekadar rangkaian kata, tapi letupan hati seorang perempuan sufi yang membakar sejarah. Dialah Rabiah al-Adawiyah, seorang perempuan sederhana dari Basra, Irak, yang hidup pada abad ke-8 M. Dari lorong kemiskinan dan kesepian, Rabiah menjelma menjadi simbol cinta Ilahi yang murni. Filosofi Cinta Rabiah Cinta bagi Rabiah bukan sekadar rasa, melainkan pengabdian. Ia menolak konsep ibadah yang dilandasi rasa takut akan neraka atau keinginan akan surga. Baginya, cinta yang sejati adalah cinta yang murni tanpa syarat. Simbol paling terkenal adalah saat ia membawa obor dan air. Obor untuk membakar...