Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Kota Sodom dan Kota Pompei: sejarah Berulangnya Azab Dalam Maksiat

Gambar
Di sebuah lembah subur di kaki Gunung Vesuvius, sejarah pernah menuliskan sebuah kota bernama Pompei. Kota itu bukan sekadar hamparan bangunan megah dan pasar yang sibuk, ia adalah panggung megah dari sebuah peradaban yang percaya bahwa hidup tak butuh batas. Di sana, syahwat bersalin rupa menjadi seni, dan dosa dijajakan laksana buah segar di pasar terbuka. Pada malam-malamnya, nyanyian mabuk terdengar lebih lantang daripada doa. Pagi-paginya, patung-patung dewa bercumbu dengan bayang-bayang yang lelah menunggu azab. Pompei, pada masanya, adalah Roma kecil yang congkak. Mereka tak sekadar membangun kota; mereka membangun keyakinan bahwa dunia bisa bertahan tanpa langit. Tapi sebagaimana daun yang tampak hijau sebelum luruh, Pompei pun menyimpan keretakan yang tak kasat mata: keretakan moral, keretakan iman, dan keretakan pada fitrah manusia. Tanggal 24 Agustus tahun 79 Masehi, tepat ketika matahari belum sempat merangkai senja, Gunung Vesuvius meletus. Bukan sekadar letusan, tapi sepe...

Kisah Nabi Zakariya: Doa, Kesabaran, dan Mukjizat Anak di Usia Senja

Gambar
  Kisah Nabi Zakariya ‘alaihissalam adalah kisah nyata tentang doa, kesabaran, dan mukjizat dalam Al-Qur’an. Di usia senja, beliau terus memohon kepada Allah agar diberikan keturunan. Meskipun istrinya mandul dan tubuhnya sudah lemah, Nabi Zakariya tidak pernah putus asa. Inilah kisah luar biasa dari seorang nabi yang doanya dikabulkan setelah bertahun-tahun menunggu. Biografi Singkat Nabi Zakariya Nabi Zakariya ‘alaihissalam adalah keturunan dari Nabi Sulaiman bin Dawud, dan berasal dari Bani Israil. Beliau tinggal di Palestina dan menjadi penjaga serta pengurus Baitul Maqdis (rumah ibadah suci bagi umat Yahudi saat itu). Beliau diangkat menjadi nabi untuk membimbing kaum Bani Israil yang pada masa itu telah jauh dari ajaran para nabi, dan sering menyimpang dari hukum-hukum Allah. Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Zakariya adalah suami dari saudara perempuan Hannah, ibu Maryam. Artinya, ia adalah paman dari Maryam ‘alaihas salam. Ia dikenal sebagai lelaki yang lembut, peny...

Fatimah binti Muhammad: Putri Nabi dan Wanita Terbaik di Dunia

Gambar
   Penulis: Yuyun Asymiawati Banyak perempuan hari ini mencari panutan, sosok yang kuat tapi tetap lembut, tangguh tapi tetap bersahaja. Di antara nama-nama besar dalam sejarah, Fatimah binti Muhammad berdiri tegak sebagai simbol kesalehan, kesetiaan, dan kemuliaan yang tak lekang oleh zaman. Ia bukan hanya sekadar anak dari Nabi besar, tapi juga seorang wanita luar biasa yang pantas dijadikan teladan, tak hanya bagi perempuan, tapi juga bagi siapa pun yang ingin menapaki jalan kebenaran. 1. Biografi Fatimah binti Muhammad Fatimah binti Muhammad adalah putri bungsu Rasulullah ﷺ dari istri pertama beliau, Khadijah binti Khuwailid. Ia lahir di Makkah sekitar lima tahun sebelum kenabian, atau sekitar tahun 605 M. Nama lengkapnya adalah Fatimah az-Zahra , yang berarti "Fatimah sang Bercahaya". Ia dikenal sebagai anak yang sangat dekat dengan ayahnya, penuh kasih sayang, dan memiliki kepribadian yang kuat serta akhlak yang luhur. Fatimah tumbuh dalam rumah yang penuh berkah. Ayahn...

Palestina dan Persia: Sejarah Bukan Nostalgia Tapi Kompas

Gambar
  Kita hidup di zaman paling semangat buat komen dan repost apa pun yang viral. Tapi paling malas ngulik sejarah sendiri. Kita hafal trending topik hari ini, tapi lupa kalau Gaza dulu tempat para sahabat sujud dan berjuang. Kita kenal Iran dari berita politik, tapi tidak banyak yang tahu kalau Persia dulu justru ikut membesarkan peradaban Islam. Hari ini, Palestina dihantam senjata. Iran dihantam stigma. Dan kita? Hanya menonton dari layar, dan tentunya bantu dengan do'a.  Tahun 637 Masehi, Umar bin Khattab datang ke Yerusalem. Tapi bukan sebagai penakluk sombong, melainkan sebagai pemimpin sederhana. Ia datang tanpa kuda perang, tanpa mahkota emas, hanya dengan baju debu dan sepasang sandal. Bahkan, pemimpin Romawi di sana menyambutnya dengan hormat, karena tahu bahwa Umar datang membawa keadilan, bukan penjajahan. Masjid Al-Aqsha menjadi saksi, bukan darah yang mengalir, tapi air mata rindu para sahabat yang akhirnya bisa sujud di tanah para nabi. Tapi hari ini, Al-Aqsha dis...