Ibnu Khaldun: Filosof Muslim dan Teori Peradaban
Ada orang-orang yang seakan dilahirkan terlalu cepat untuk zamannya. Mereka menulis, berpikir, dan melahirkan gagasan yang baru benar-benar dipahami ratusan tahun setelah wafatnya. Salah satunya adalah Ibnu Khaldun. Nama yang mungkin sering terdengar di buku pelajaran, tapi sesungguhnya ia lebih dari sekadar tokoh sejarah: ia adalah pemikir yang meninggalkan fondasi ilmu sosial, sosiologi, hingga filsafat sejarah yang masih terasa relevan hari ini. Ibnu Khaldun lahir di Tunis pada 27 Mei 1332 M, dari keluarga keturunan Arab-Andalusia yang terpandang. Nama lengkapnya panjang-Abd al-Rahman bin Muhammad bin Khaldun al-Hadrami-tapi dunia cukup mengenalnya dengan sebutan Ibnu Khaldun. Dari kecil ia sudah menguasai Al-Qur’an, hadis, fikih, bahasa Arab, hingga ilmu logika. Tidak berhenti di sana, ia juga mendalami matematika, astronomi, filsafat, bahkan politik. Singkatnya, ia adalah polymath sejati. Namun, yang membuat Ibnu Khaldun berbeda bukan hanya kecerdasannya, melainkan car...